Niat Doang

Belajar memang penting ya bagi kita, apalagi saya yang masih sekolah, tapi kebanyakan anak -menurut saya- atau hanya pikiran saya saja ya, kalau belajar pasti niatannya sudah dari awal, pas jedornya pasti ada saja yang membuatnya menunda waktu belajar dan akhirnya tidak jadi belajar, oke itu bukan orang lain, tapi saya.

Saya ingin tau, sebenarnya siapa yang menemukan kata 'belajar' di dunia ini, apa orang itu sudah bosan hidup?! -orangnya memang sudah meninggal- oke, tapi saya ingin melihat wajah orang yang menciptakan kata 'belajar'. mungkin orang itu hobi belajar karena itu ia menciptakan kata baru untuk hobinya yang jarang diminati.

Tapi kata kebanyakan orang yang hobinya belajar "belajar itu gak ada ruginya" "yang namanya belajar itu ga ada yang sia sia" tapi bagi saya itu sia sia. kenapa? karena nilai kita tidak akan ditanyakan oleh malaikat saat kita meninggal, apa iya malaikat akan menanyakan seperti ini


Malaikat: Nilai matematika kamu berapa?
Congok: Sepuluh.
Malaikat: Wah pintar sekali *diantar ke surga* ngomong2 teman kamu dapat berapa?
Congok: Seratus.
Malaikat: *siapin kunci pintu neraka*


Hal itu tidak akan terjadi.


Belajar itu mungkin menyenangkan, tapi tergantung, saya dulu pernah kena marah -saat saya berumur 5tahun- karena hal sepele.

Congok: Aku bakal rajin belajar demi rasya!
Ortu: Wah pinter, gitu dong.
Congok: Tapi belajar main bekel.
Ortu: Asdfghjkl.

Kebetulan waktu itu saya baru saja memiliki bekel, jadi saya terus memainkannya sampai malam, walaupun saya lama sekali bisanya karena bolanya saja sudah besar ditambah harus mengambil buah buah bekel.



Saya sering berjanji saya akan rajin belajar, nyatanya, saya tidak pernah belajar.
Jadi intinya, niat itu bukan dari mulut, melainkan dari hati.